Leadership


Nah yang seperti kita tahu, leadership atau kemimpinan itu adalah suatu proses memengaruhi atau memberi contoh oleh seorang pemimpin kepada pengikutnya untuk mencapai suatu organisasi.

Siapakah yang disebut pemimpin? Apa pula yang dimaksud dengan kepemimpinan? Pertanyaan seperti ini sering membuat orang berpikir dan merenungkan makna kata ini secara lebih mendalam. Memahami kepemimpinan secara benar sangat penting karena disinilah hakikat kemanusiaan kita berada.

Anda sendiri adalah pemimpin. Setiap manusia dilahirkan sebagai pemimpin. Kepemimpinan merupakan fitrah kita sebagai manusia. Kepemimpinan adalah suatu amanah yang diberikan Tuhan yang suatu ketika harus kita pertanggung jawabkan. Leadership is an action, not a position. Karena itu siapapun anda, dimanapun anda berada, dan apa pun jabatan anda, anda adalah pemimpin, minimal memimpin diri anda sendiri.

Kepemimpinan bukanlah semata-mata persoalan memimpin negara, perusahaan, organisasi maupn partai politik. Kepemimpinan adalah mengenai kita sendiri. Kepemimpinan adalah perilaku kitasehari-hari. Kepemimpinan berkaitan dengan hal-hal sederhana seperti berbakti pada orang tua,tidak berbohong, mengunjungi kawan yang sakit, bersilahturahmi dengan tetangga, mendengarkan keluh kesah seorang sahabat maupun mengemudikan kendaraan di tengah kemacetan lalu lintas.

Untuk menumbuhkan kepemimpinan, ada 3 hal yang perlu anda lakukan :
a. Menyadari bahwa nasib berada ditangan anda sendiri. Andalah yang merupakan sutradara terhadap kehidupan anda. Tuhan tidak akan mengubah nasib anda kalau anda sendiri tidak berusaha mengubahnya.
b. Sebagai sutradara, anda harus menuliskan skenario hidup anda. Andalah yang paling tahu apa yang penting dan apa yang tidak penting dalam hidup anda. Disini anda harus memutuskan nilai-nilai yang anda akan jalani dalam hidup.
c. Menulis skenario saja tidak cukup. Anda harus menjalankan skenario anda tersebut. Untuk itu anda hanya akan melakukan hal-hal yang penting. Inilah hal-hal yang sudah anda putuskan sebagai nilai-nilai anda.
Dengan melakukan ketiga hal tersebut anda akan mampu memimpin diri anda sendiri. Hal ini adalah sebuah tindakan yang sangat strategis. Seperti kata Kung Fu, “Memimpin diri sendiri adalah prasyarat sebelum kita dapat memimpin orang lain”. Ini merupakan suatu tahapan dan proses yang tidak bisa dibalik.

Kebanyakan orang ataupun sebagian orang mengatakan kalau bahwa seorang pemimpin itu harus mempunyai sifat kharisma, intensitas, dan cara pandangnya. Kalau menurut saya itu adalah pemimpin yang tahu siapa yang harus ditiru, apa yang harus diraih, apa yang harus dipelajari, apa yang mesti perjuangkan, apa perlu untuk berkolaborasi, cara meraih kredibilitas, serta kualitas dari kemimpinannya.

Leader and boss isn’t the same. Why? Theodore Roosevelt says
“People ask the difference between a leader and a boss. . . The leader works in the open, and the boss in covert. The leader leads, and the boss drives.”

Ada seorang pemimpin yang karismatik, Max Weber, dia seorang sosiolog, ilmuwan pertama yang membahas kemimpinan karismatik. Lebih dari seabad lalu, ia mendefinisakan karisma sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatual. Dimana tidak semua orang memiliki kekuatas tersebut akhirnya karena ini seseorang dianggap sebagai seorang pemimpin.

Ada juga pemimpin yang otoriter yaitu Sebuah gaya kepemimpinan di mana pemimpin memberitahu karyawan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana untuk melakukan itu tanpa mendapatkan saran atau ide.

Saya nenanamkan 1 pada diri saya, “If it’s a good idea, go ahead and do it. It is much easier to apologize than it is to get permission”

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar

Back
to top