Commitment



Apa sih sebenarnya arti kata komitmen?
Mungkin sebagian dari kita ada yang mengerti dan dapat menjelaskan dengan baik. Mungkin sebagian dari kita ada yang bingung dan belum jelas apa artinya. Atau mungkin juga sebagian dari kita tidak tahu apa arti kata komitmen.

Berapakah harga sebuah janji dan komitmen dimata anda?
Bagi saya, AMAT SANGAT BESAR!. Sebagai orang yang tidak memiliki apa-apa secara materi baik dalam bentuk harta benda, keunggulan fisik, dukungan “jaringan” atau network sebagaimana yang dimiliki oleh sebagian orang yang beruntung, ditambah dengan  posisi sebagai perantau  yang tidak bisa menggantungkan diri pada keluarga, saya selalu mengupayakan untuk memenuhi janji. Kenapa? Hanya itu yang saya miliki. Entah akan menjadi apa saya nantinya, jika satu-satunya yang bisa saya pegang tidak lagi saya bisa andalkan.

Ada pengertian yang sangat dalam bagi saya tentang janji. Janji dan komitmen itu bukan sekedar memenuhi apa yang telah kita janjikan. Tapi memenuhi janji adalah sebuah pekerjaan sepenuh hati, sekuat tenaga. sebuah kegiatan yang dipenuhi dengan nilai-nilai professionalism, ,memberikan lebih dari apa yang kita janjikan. Memenuhi janjo dan komitmrn tidak bisa hanya dipenuhi dengan omongan saja. harus dari lubuk hati yang paling dalam, agar seluruh semesta bekerja untuk kita dalam memberikan yang terbaik. Janji dimata saya bukan memberi sejumlah yang saya janjikan, tapi janji adalah standard minimal yang harus dipenuhi. Sungguh sangat berat rasanya ; bahkan menyesakkan, ketika saya menyadari tidak mampu memenuhinya, sekalipun itu bukan janji dan komitmen saya secara pribadi.

Menurut Cambridge Advanced Learner’s Dictionary, Anda disebut berkomitmen “when you are willing to give your time and energy to something that you believe in, or a promise or firm decision to do something”, ketika Anda mau memberikan waktu dan energi untuk sesuatu yang kita yakini, atau sebuah janji, atau sebuah keputusan bulat untuk melakukan sesuatu. Semua orang mempunyai keterbatasan waktu dan energi, tetapi dengan komitmen yang baik, waktu dapat “dibuat” dan energi dapat “dikumpulkan”.

Hanya saja memang komitmen ini sangat mudah diucapkan tetapi tidak mudah dipenuhi. Orang yang jelas-jelas dengan ukuran tertentu tidak mempunyai komitmen saja, bisa dengan tanpa beban mengatakan, "Saya telah berkomitmen". Komitmen beda jauh dengan keinginan (interest). Seringkali komitmen hanya disamakan dengan niat baik. Ketika kita mempunyai keinginan untuk melakukan sesuai, maka kita akan melakukannya ketika kondisi memungkinkan. Ketika kita memantapkan komitmen, kita tidak akan banyak alasan untuk tidak melakukannya, karena orientasi kita kepada hasil. Karena itu, salah satu ciri orang baik yang mempunyai komitmen rendah adalah terlalu banyak alasan jika akan meninggalkan kewajiban. Ada ini, ada itu, capek, sudah lembur berhari-hari, baru tidur 2 jam sehari, dan sebagainya. Kalau hanya alasan seperti itu, tunggale akeh mas/mbak. Banyak bung orang yang bisa memberikan alasan serupa itu. Ada satu kilometer alasan yang bisa disampaikan. Tetapi, saya termasuk orang yang percaya, komitmen dapat menjadikan kita manusia dengan waktu 24 jam sehari, manusia dengan energi berlebih.

Komitmen ada janji yang harus ditepati. Untuk memenuhi janji, jangan biasakan orang lain menagihnya. Apalagi kalau hanya dengan jawaban, "Waduh saya lupa!". Bukannya orang boleh lupa, tetapi membiasakan diri sebagai pelupa, atau lupa dijadikan tameng untuk banyak masalah adalah kebiasaan yang sangat tidak etis. Kita harus hati-hati mengatakan itu. Kalau suatu saat keberadaan kita digantikan oleh orang lain untuk komitmen yang pernah kita sampaikan, maka jangan heran kalau kehadiran kita dalam komunitas tidak banyak bermanfaat. Toh masih anyak gantinya. Orang dengan komitmen tinggi dalam melaksanakan tugas yang diberikan biasanya sulit tergantikan.

Apakah yang selama ini kita anggap komitmen itu, ternyata niat baik saja, atau keinginan saja yang jika memungkinkan dilaksanakan, atau betul-betul janji yang jika diingkari adalah sebuah hutang yang belum terbayar? Hidup berkualitas tidak bisa hanya mengandalkan niat baik atau keinginan. Komitmen yang dilaksanakan adalah salah satu penentunya.

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar

Back
to top