Pocari Sweat

Nama saya Norika. Aku adalah 10 besar finalis Explorion dari 116 ribuan orang yg mengikuti game ini. Dimulai dari jumlah sebanyak itu, menyusut menjadi 100, dan akhirnya aku bisa masuk 10 besar yg akan mengikuti pertandingan IONORACE di Jakarta. Kesepuluh finalis tersebut adalah aku, Ajeng dari Tanggerang, Bram dari Jakarta Timur, Azzuhir dari Jakarta, Farhan dari  Aceh, Barry, Irfan dari Tulungagung, Jessica dari Bandung, Zain dari Klaten, dan Randy dari Palembang

Disini aku pengen menceritakan gimana pengalamanku selama ikut kegiatan Explorion ini, terutama ketika mengikuti Grand Final nya yaitu Ionorace pada tanggal 17 Desember 2011.

Vote untuk Privilege Card
Jadi ceritanya gini, tanggal 6 Desember telah diumumkan para 10 besar Explorion yg akan ikut bertanding di Jakarta nanti dan dari saat itu telah dibuka  Voting line untuk para finalis. Guna dari vote ini adalah untuk memenangkan gelar Most Favorite Finalist dan dengan itu mendapatkan sebuah benda yg disebut Privilege Card, bantuan yg dapat kita gunakan untuk menskip sebuah challenge ketika lomba nanti. Naah, voting line yg dibuka sampai tanggal 16 Desember 2011 ini emang seru banget karena kejar-kejaran siapa yg paling banyak mendapatkan vote. Dan 3 finalis terbanyak, yaitu saya, Azzuhri, dan Farhan akhirnya mendapatkannya hehe. Apalagi saya diurutan pertama dengan 4624 votes. Dan itu semua berkat bantuan dari teman-teman dan para kaskuser dan pihak lain yang membantu, aku ucapkan terima kasih ya ;) (karena Privilege Card ini bener-bener membantu sewaktu aku ikut lomba, baca terus untuk tahu kapan digunain).

Sehari sebelum IONORACE
Nah, tanggal 16 Desember 2011 semua finalis telah berada di Jakarta untuk mengikuti serangkaian acara yg udah disiapkan oleh Tim Pocari Sweat. Pertama kami mengunjungi pabrik Pocari yg berada di Sukabumi. Pabriknya bener-bener bagus, keren, unik, dan bersih. Jadi awalnya kita dikasih Pocari Sweat satu botol untuk biar ga dehidrasi di cuaca yg lumayan panas. Awalnya diberikan sedikit introduction tentang Pocari dari sejarah sampai saat sekarang ini dan diajak jalan mengelilingi pabrik untuk ngeliat cara pembuatan Pocari Sweat, dimulai dari botolnya, pengisian, sampai gimana packaging nya. Seru banget!

Setelah puas keliling-keliling pabrik dan makan siang, perjalanan dilanjutkan ke kantor Pocari di Wisma Pondok Indah. Disitu diberikan briefing untuk rules and regulation acara Grand Final IONORACE besok (Sabtu, 17 Desember 2011). Setelah selesai briefing, para peserta mampir ke Pondok Indah Mall bentar untuk makan dan akhirnya pulang untuk menyiapkan tenaga untuk lomba keesokan harinya.

IONORACE!
Yaaap, ini dia saat yg ditunggu-tunggu. IONORACE! Jam 5.45 saya sudah sampai di Wisma Pondok Indah dengan antusias dan setengah sadar. Kemudian jam 7 pagi para finalis udah berkumpul semua di Wisma Pondok Indah untuk memulai race. Masing-masing peserta dipasangkan oleh seorang buzzer dan PE (Promotion Executive, kepanjangannya semoga ga salah hehe) membentuk satu tim untuk menjalani lomba seharian keliling Jakarta untuk nemuin part terakhir dari sepeda Aelke yaitu bel sepedanya. Dan aku bersyukur banget mendapatkan seorang buzzer dan PE yg gokil dan selalu setia membantuku waktu lomba, yaitu Mas Goen(@goenrock) sebagai buzzer yang ternyata member iPhonesia juga hehe dan Mbak Nissa sebagai PE nya. Setelah diberikan beberapa bekal yaitu satu buah hp Nexian Cosmic Journey, uang, dan jg tas, perlombaan pun dimulai!

Wisma Pondok Indah
Tantangan pertama adalah di Wisma Pondok Indah, jadi kita disuruh untuk membantu seseorang yg bernama Mahmud untuk menghitung ada berapa jumlah Pocari Sweat dia butuhkan. Nah, Pocari Sweat itu diletakkan di dalam sebuah mobil yg harus kita hitung berapa jumlahnya. Setelah dihitung-hitung, jumlahnya ada 17. Gampaaaang! Hahaha. Jadi kita tulis 17 terus kita kasih ke Mahmud, dan disitu semua Explorion pada rebutan untuk dapat stamp dari Mahmud. Aku merupakan orang yg ke-4 atau ke-5 yg baru selesai dan dikasih clue selanjutnya. Clue selanjutnya ada orang yg katanya tahu informasi bel tersebut di sebuah tempat yg banyak binatangnya yg diambil dari nama Pangeran Wiraguna. Wuitss, langsung deh kita konek dan gowes ke tempat selanjutnya, Ragunan!

Ragunan
Lari adalah hal yg selalu dilakukan oleh setiap peserta di tantangan ini hahaha. Dimulai dari nyari taksi udah harus lari-lari. Sesampainya di Ragunan, kita jg gila-gilaan lari keliling Ragunan untuk menyelesaikan tantangan demi tantangan yg diberikan. Haha parah! Jadi kita diberikan challenge kedua oleh seseorang yg berdiri di dekat tempat penyewaan sepeda. Jadi disini kita disuruh menuliskan Kelas, Bangsa, Suku, dan Jenis dari Harimau Putih dan Binturong terus sms ke nomor yg udah ditulis di clue card tersebut menggunakan hp Nexian yg dibekali waktu awal tadi. 

Jadi awalnya nanya sama mas-mas yg ada disana. Aku ga kepikiran kalau itu dicari. Aku malah asik tanya orang. Trus ada mas-mas yang bilang “Wah, tadi pada lari kesana” yasudah saya pun segera lari dan baru ngeh kalau itu mesti dicari hehehe. Sudah nyampe Binturong, trus nyari Harimau Putih sisanya. Dan itu dari Binturong ke Harimau Putih sangat sangat sangat jauh. Aku lari sekuat tenaga sampai kecapaian. Arrrgh rasanya kaki udah mau lepas lari keliling Ragunan dari ujung ke ujung! Gila harimau putih itu letaknya di pintu keluar barat, terus dari situ harus pergi ke pintu keluar utara. Rasanya pengen terbang aja kesana. Hahaha. Jadi kedua hewan tersebut udah dapet mulai dari kelas sampe jenisnya, kirim sms, dan dapat clue selanjutnya untuk menemui Arman di deket kolam Pelikan (dimana lagi itu kolam pelikan *garuk kepala*). Lari ke Harimau Putih itu sampai Mbak Nissa dan Mas Goen triak “ayo Norika lari dluan saja”. Akhirnya nanya-nanya ke semua orang yg bisa ditanyai, sepanjang jalan kenangan hahaha. Setelah tau tempatnya ternyata jauh bukan main. Mikir kalau lari pasti waktu sampe kolamnya udah ga berbentuk.

Di deket kolam Pelikan akhirnya ketemu sama Arman dan dikasih challenge yg ketiga, yaitu Arman mau foto dari burung pelikan, elang, sama owa jawa. Kita pun nanya-nanya lagi dimana letak dari binatang-binatang tersebut. Dan mirisnya disitu kita ngeliat beberapa peserta yg lain lagi keliling-keliling menggunakan sepeda, gatau apa udah selesai tantangan yg foto tersebut atau belum. Tanpa berpatah semangat, akhirnya lokasi binatang-binatang tersebut ditemukan, ya pastinya dengan lari-lari. Masuk ke lokasinya, jalannya juga berliku-liku, ribeet banget. Pelikan awalnya dapat terus karena dekat sama tempatnya Arman. Tapi elang sama owa jawanya ini. Nyari elang dimana, owa jawa dimana. Cuma ya berbuah hasil karena akhirnya dapat juga. Kami sampai foto semua jenis elang, biar tidak salah, namun yang diminta hanya 1. Hosh Hosh Hosh! Kami pun balik ke tempat Arman sambil menunjukkan hasil foto-foto binatang tersebut dan diberikan clue selanjutnya. 

Kira-kira bunyi cluenya seperti ini, jadi bel sepeda tersebut udah ga ada sama Arman dan terakhir ada sama seorang bernama Joni, entah dibeli atau diapaa gitu, dan ada hubungannya sama seorang turis yg berada di kota tua di bekas balai kota Jakarta. Si turis ini sering pake kacamata hitam dan kemeja hawai gitu dan berada di depan pintu masuk seuah museum (cluenya lupa bunyinya gimana tapi ini kayaknya mendekati benar hehe *ngaco*). Wokeee deh berbekal pengetahuan itu, aku, Mas Goen, dan Mbak Nissa memutuskan bahwa kami harus segera keeee... Kota Tua!

Kota Tua
Dari Ragunan kami pun keluar dari pintu keluar utara dan menaiki busway yg akan menuju Halte Stasiun Kota. Nah aku gatau sih disitu apa peserta lain udah pada berangkat juga ke Kota Tua atau ngga. Tapi di busway yg sama ada jg peserta lain (kelompok 1, for your information aku kelompok 8) yg akan pergi kesana dan kami berasumsi bahwa sepertinya kami yg pertama kesana haha, yah kan mikirin yg bahagia gapapa biar ga stress. Dan duduk di busway adalah pengalaman terindah pada saat itu setelah lari-lari keliling Ragunan sampai kaki rasanya mau lepas. 2 botol Pocari Sweat pun tewas seketika karena kita minum haha. Okeee, dan busway pun berjalan membawa kami ke Halte Stasiun Kota.

Yap disini pun lari-lari dimulai lagi. Sampe nabrak-nabrak mas-mas dan mbak-mbak yg lagi jalan di jalan-jalan disitu. Maaf ya mbak, mas, tiada maksud buruk. Dari halte ke Kota Tua lumayan jauh jg, tapi dengan semangat yg membara, aku terus berlari dan berlari mengejar matahari haha. Sesampainya di Kota Tua, langsung aja ngeliat ada orang yg mirip turis nangkring di depan Museum Fatahillah. Dan ternyata peserta kelompok lain ada yg udah sampe duluan. Tetep aja aku samperin dan dapat challenge yg keempat! Nah di challenge keempat ini Privilege Card udah bisa digunakan, tapi aku masih simpan untuk senjata terakhir jika sudah ada yang ribet. Challenge selanjutnya adalah berfoto di Meriam Si Jagur, Patung Hermes, dan juga Arena Pemancungan yg ada di Museum Fatahillah bersama pengunjung lainnya! Yang ada di dalem museumnya, yaudah langsung beli tiket untuk 3 orang dan kami pun mencari benda-benda sejarah tersebut. Dan bernasis ria berfoto bersama para pengunjung! Pada seneng pengunjungnya, sampe minta tambah fotonya hahaha.

Akhirnya balik ke mas turis, tunjukin fotonya dan dapat challenge yg kelima. Jadi disitu ada gambar nama-nama gubernur Jakarta dulu, tapi ada yg hilang nama dan tahunnya. Dan kita disuruh membantu melengkapinya di rumah yg penuh boneka khas Indonesia. Lalu saya langsung gunakan Privilege Card. Lalu saya tanya dimana itu rumah boneka khas Indonesia, trus si mas yang ngasih clue keceplosan. Jadi langsung berangkat deh hehehe *rezeki nomplok* Lalu meluncur kesana masuk dan kasi clue ke Joni, dan ternyata pas disana itu mesti bayar :o saya ga tau malah langsung nyelonong. (maaf ya). Karna challenge kali ini aku pakai Privilege Card, Joni pun langsung  menstamp, dan akhirnya dikasih clue selanjutnya. Ternyata bel sepedanya udah berpindah tangan lagi karena dijual oleh salah seorang pedagang di Kota Tua ke seorang atlit yg sering berlatih di stadion yg diambil dari nama presiden Indonesia yg pertama. Naaah, pasti kamu tau kan tempatnya dimana! Jadi di tempat itu si atlit bernama Nico ini menunggu di deket patung panahan yg berada di pintu 1, sektor 1 VIP. Okeeee teman-teman, mari kita berangkat ke tempat selanjutnya. Tempat yg begitu besar dan memukau. Gelora Bung Karnooooo!

Gelora Bung Karno
Ketika kita berlari keluar dari Kota Tua, ternyata para peserta lain baru pada masuk ke Kota Tua untuk menjalani tantangan yg keempat. Hal itu membakar terus semangatku untuk berlari dan mengejar busway yg akan membawa kami ke Halte Gelora Bung Karno.

Perjalanan ke GBK memakan waktu sekitar 20 menit dan sesampainya disana langsung aja lari Akhirnya masuk ke GBK dan muter-muter sampai akhirnya sampai ke pintu 1. Awalnya ga ada keliatan tanda-tanda seseorang bernama Nico, atlit yg sering berlatih di situ. Sampai akhirnya Mbak Nissa triak kalau disana. Langsung aja berlari ke tempat Nico dan ternyata dia itu bule. Yaaap, ini dia! Nah, jadi tantangan keenam ini adalah men-twitpic foto kita bersama orang asing di depan Patung Panahan dan bersama Persatuan Wisata Tulang Sehat Indonesia (kalau saya tidak salah hehe maaf ya). Lalu akhirnya aku berfoto di Patung Panahan dan mencari plang Persatua Wisata Tulang Sehat Indonesia. Pas disana sampai rebutan foto dengan kelompok 1.  Dan tadaa, disitu disuruh istirahat dulu selama satu jam! Greeaaat!!

Dan seiring berjalannya waktu, para finalis lain mulai berdatangan, mengerjakan tantangan dari Nico dan istirahat juga selama satu jam. Setelah berjumpa yg lain, ngobrol panjang lebar kali tinggi, makan, minum (Pocari Sweat tentunya! Biar fit terus hehe) dan tepat pada jam 13.05, aku, Mas Goen, dan Mbak Nissa diberikan tantangan terakhir. Karena kita yg paling cepat dan beda sekitar 7 menit sama posisi kedua dan beda 30 menit sama posisi ketiga, kita langsung aja lari-lari untuk mengerjakan tantangan selanjutnya, yaitu menemukan QR code yg berada di papan pengumuman biru yg berada di sekitar pintu 7 dan 8 (dan betapa jauhnya itu dari pintu 1 wahai Nico, hiks). Jadi QR code nanti itu kita scan dan akan muncul situs web akan membawa kita ke clue terakhir, ke penjual bel sepeda Aelke yg sebenarnya. Okee, akhirnya semangat yg membara membuatku terus berlari dan berlari.

Otot kakiku tiba-tiba aja sakit luar biasa dan sempat keseleo sewaktu lari. Sampai akhirnya nunggu sebentar untuk pemulihan dan dilajutkan dengan jalan kaki. Sesampainya di pintu 7 dan 8, kita mulai cari papan pengumuman biru tersebut. Waktu terus berlalu dan ga ada dikitpun tanda-tanda papan pengumuman biru tersebut. Trus Mbak Nissa bilang “Eh disana kayaknya tuh pakai baju biru pasti orang pocari”
“Ga mungkin mbak, soalnya ada kerahnya dia.”
Waktu bener-bener terbuang banget disitu dan masing-masing udah mulai mengutuk. Mbak Nissa sibuk cari taxi sedangkan saya dan mas goen sibuk nyari jawaban. Dan ternyata oh ternyata QR code itu di tempat yg Mbak Nissa tunjukin tadi! Ternyata papan pengumuman biru itu adanya di seberang gedung yg kami cari! Aaaargh kenapa ga dari tadi. Dan disitu jg ada orang dari Explorion yg jagainnya. Aku langsung aja ngeluarin hp Nexian yg aku punya, buka aplikasi QR code dan langsung ngescan QR code tersebut!

Setelah dapat situs web yg dimaksud dan mendapatkan clue selanjutnya, yaitu bertemu seorang penjual yg suka memakai topi berwarna hitam di tempat selanjutnya, lalu kita masuk taksi dan menuju tempat yg terakhir dimana penjual bel sepedanya berada, yaitu... Skydining Rooftop Plaza Semanggiii!

Plaza Semanggi
Yaak, tukang taksi segera saja aku kasih lagu semangat untuk membawa kami lebih cepat ke Plaza Semanggi. Jarak dari Gelora Bung Karno ke Plaza Semanggi deket, tapi bukan itu yg menjadi masalah. Begitu sampai di Semanggi kami suruh mas supirnya naik keatas lantai 9 jadi kita ga perlu naik lift maupun ekskalator deh heheh (ga mau cape lagi). Begitu turun dari taxi ada Mas Maul yg triak “ayo buruan” saya lalu lari menyusul Mbak Nissa yg mau naik ke atas, namun Pak Satpam keceplosan bilang “disana mereka mba” aduuhh! Makasi banget Pak
J

Kotak merah penanda garis finish telah dilukiskan di lantai di depannya. Segera saja aku ngambil stopwatch nomor 8 untuk kelompok 8 yg udah diletakkan di meja (jadi disitu ada stopwatch no. 1-10) menekan tanda stop, dan menginjakkan kaki di kotak merah. Dengan nafas terengah-engah, tenggorokan yg serasa mau keluar, perut yg kram, apalagi kaki yg bener-bener kram abis-abisan (dimana sampai saat kamu membaca cerita ini belum juga sembuh pegelnya), sang penjual meminta clue card dan passport Explorion ku (yg di stamp-stamp tadi) dan mengangguk perlahan dan memberikan kusebuah amplop. Disinilah feeling tidak enak. Saya yakin kelompok lain sudah mendahuluiku.

Saat membuka amplop tersebut ternyata saya di urutan ke 4. YAAAAAAH!!! Kalah! Tapi yasudalah, yg penting dapat pengalaman dan harus bersikap sportif. Lalu kami berjalan menuju kelompok lain. Saya juga memberikan selamat kepada pemenang, yaitu Farhan dan Zain.

Thanks jg buat Nexian yg udah sangat sangat membantu apalagi sewaktu memecahkan QR code tersebut karena prosesnya mudah banget jadi ga perlu banyak makan waktu. Dan yg singkat cerita, jam 4 sore acara terakhir Explorion yg diadakan di Atrium Plaza Semanggi padat banget karena ada Yovie and Nuno juga pemasangan terakhir bel sepeda Aelke oleh pemenang yg dihadiri oleh Aelke sendiri. Selamat ya Aelke, sepedanya udah complete, jadi ga perlu sedih lagi. Jangan diilangin lagi yaa, capek lho nyarinya sampe keliling dunia, apalagi waktu yg di Jakarta, haha. Terima kasih banget akhirnya timku Mas Goen dan Mbak Nissa yang mau cape nemenin saya lari, timku yg paling gokil, buat Pocari Sweat dan semua kru yg udah mengurus kami selama disana, hope to see you all soon guys! You roooock! :D

Aku akhiri cerita yg memukau ini dan sampai berjumpa di lain waktu ya
J
GO ION!

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar

Back
to top